Ruang Hijau Dapat Mengurangi Risiko Hipertensi
A
A
A
JAKARTA - Hidup dekat dengan ruang hijau memiliki banyak manfaat, baik secara fisik maupun mental. Penelitian juga menunjukkan bahwa ruang hijau dapat meningkatkan perkembangan kognitif pada anak-anak.
Sementara, orang yang tinggal jauh dari area hijau dalam waktu yang lama lebih, rentan terhadap kondisi berbahaya, termasuk hipertensi dan sindrom metabolik.
Sindrom metabolik merupakan penyebab utama penyakit kardiovaskular yang merupakan penyebab utama kematian, terutama di negara berkembang. Sementara, hipertensi atau tekanan darah tinggi, merupakan bagian dari sindrom metabolik. Pada dasarnya, sindrom metabolik merupakan kondisi yang meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan seperti penyakit jantung, stroke, dan diabetes.
Kondisi-kondisi ini, termasuk tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, obesitas perut dan kadar kolesterol abnormal. Adapun penyebab kondisi ini kompleks. Para ahli percaya bahwa faktor genetik, gaya hidup, diet, dan lingkungan, termasuk polusi udara lalu lintas, kebisingan lalu lintas, perumahan, dan kualitas lingkungan, memainkan peran penting dalam pengembangan gangguan ini.
Dalam studi, para peneliti mempelajari hubungan antara paparan jangka panjang terhadap polusi udara ambien dan jarak tempat tinggal ke ruang hijau dan jalan utama. Mereka secara khusus mencari hubungan antara faktor-faktor ini dan risiko mengembangkan hipertensi dan beberapa komponen sindrom metabolik, seperti obesitas, gula darah yang lebih tinggi, kadar trigliserida yang lebih tinggi dan penurunan kadar kolesterol lipoprotein densitas tinggi. (Baca juga: Nama BTS Akan Diabadikan di Walk Of Fame Dubai Stars ).
Dilansir Times Now News, temuan yang dipublikasikan dalam Journal of Public Health ini menunjukkan bahwa paparan jangka panjang terhadap tingkat polusi udara di atas median meningkatkan risiko memiliki HDL yang lebih rendah atau kolesterol baik. Hasilnya juga menunjukkan bahwa paparan polusi yang lebih tinggi dari rata-rata meningkatkan risiko memiliki kadar trigliserida yang lebih tinggi.
"Hasil penelitian kami memungkinkan kami untuk mengatakan bahwa kami harus mengatur sebanyak mungkin ruang hijau untuk satu orang di rumah keluarga, meningkatkan isolasi kebisingan apartemen, dan mempromosikan pengembangan ruang hijau di rumah keluarga," kata Agne Braziene, penulis utama studi ini.
Para peneliti juga mengamati bahwa hidup lebih dekat dari 200 meter ke jalan utama meningkatkan risiko hipertensi. Namun, penelitian tersebut menyatakan bahwa dampak negatif dari polusi udara lalu lintas hanya diamati pada mereka yang tinggal di rumah multi-keluarga.
Di sisi lain, para peneliti menemukan efek positif dari tinggal di dekat area hijau publik. Dapat dicatat bahwa sebelumnya sebuah penelitian melaporkan bahwa tinggal di atau dekat, ruang hijau dapat membantu memperpanjang hidup dan meningkatkan kesehatan mental.
Sementara, orang yang tinggal jauh dari area hijau dalam waktu yang lama lebih, rentan terhadap kondisi berbahaya, termasuk hipertensi dan sindrom metabolik.
Sindrom metabolik merupakan penyebab utama penyakit kardiovaskular yang merupakan penyebab utama kematian, terutama di negara berkembang. Sementara, hipertensi atau tekanan darah tinggi, merupakan bagian dari sindrom metabolik. Pada dasarnya, sindrom metabolik merupakan kondisi yang meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan seperti penyakit jantung, stroke, dan diabetes.
Kondisi-kondisi ini, termasuk tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, obesitas perut dan kadar kolesterol abnormal. Adapun penyebab kondisi ini kompleks. Para ahli percaya bahwa faktor genetik, gaya hidup, diet, dan lingkungan, termasuk polusi udara lalu lintas, kebisingan lalu lintas, perumahan, dan kualitas lingkungan, memainkan peran penting dalam pengembangan gangguan ini.
Dalam studi, para peneliti mempelajari hubungan antara paparan jangka panjang terhadap polusi udara ambien dan jarak tempat tinggal ke ruang hijau dan jalan utama. Mereka secara khusus mencari hubungan antara faktor-faktor ini dan risiko mengembangkan hipertensi dan beberapa komponen sindrom metabolik, seperti obesitas, gula darah yang lebih tinggi, kadar trigliserida yang lebih tinggi dan penurunan kadar kolesterol lipoprotein densitas tinggi. (Baca juga: Nama BTS Akan Diabadikan di Walk Of Fame Dubai Stars ).
Dilansir Times Now News, temuan yang dipublikasikan dalam Journal of Public Health ini menunjukkan bahwa paparan jangka panjang terhadap tingkat polusi udara di atas median meningkatkan risiko memiliki HDL yang lebih rendah atau kolesterol baik. Hasilnya juga menunjukkan bahwa paparan polusi yang lebih tinggi dari rata-rata meningkatkan risiko memiliki kadar trigliserida yang lebih tinggi.
"Hasil penelitian kami memungkinkan kami untuk mengatakan bahwa kami harus mengatur sebanyak mungkin ruang hijau untuk satu orang di rumah keluarga, meningkatkan isolasi kebisingan apartemen, dan mempromosikan pengembangan ruang hijau di rumah keluarga," kata Agne Braziene, penulis utama studi ini.
Para peneliti juga mengamati bahwa hidup lebih dekat dari 200 meter ke jalan utama meningkatkan risiko hipertensi. Namun, penelitian tersebut menyatakan bahwa dampak negatif dari polusi udara lalu lintas hanya diamati pada mereka yang tinggal di rumah multi-keluarga.
Di sisi lain, para peneliti menemukan efek positif dari tinggal di dekat area hijau publik. Dapat dicatat bahwa sebelumnya sebuah penelitian melaporkan bahwa tinggal di atau dekat, ruang hijau dapat membantu memperpanjang hidup dan meningkatkan kesehatan mental.
(tdy)